Dibuka Harmoko, Ditutup Rudini Di Forum Semaan, Mendagri Bicara Empat Mata dengan Gus Mik
SEMAAN MANTAP JABODETABEK
Ditulis Kembali Oleh : Wylldy. F. S
10/22/20241 min read
Gresik, JP – Semaan Alquran di Pendapa Kabupaten Gresik kemarin berlangsung istimewa. Betapa tidak, acara itu dibuka oleh Menpen H. Harmoko usai salat Subuh dan ditutup oleh Mendagri Rudini tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Semaan, yang merupakan puncak acara peringatan Hari Jadi ke-505 Kota Gresik, dihadiri sekitar sepuluh ribu orang. Sebagian besar terdiri atas para bupati/walikotamadya di Jatim.
Menjelang Semaan selesai, Mendagri Rudini datang bersama Gubernur Jatim Soelarso. Karena bagian depan pendapa penuh dengan peserta Semaan, Mendagri dan Gubernur masuk ke rumah dinas Bupati Gresik lewat pintu belakang. Saat kedua tokoh ini datang, peserta Semaan sedang melakukan salat tarawih berjamaah. Salat dilaksanakan di pendapa, di jalan, di gedung Putri Mijil, dan di alun-alun kota.
Beberapa saat setelah Mendagri dan Gubernur tiba, datang pula rombongan yang antara lain terdiri atas Ketua DPD I Golkar Jatim H. Moch. Said, tokoh sentral Semaan KH. Khamim Djazuli, dan beberapa pengurus Golkar Jatim lainnya.
Saat mereka tiba, Semaan (pembacaan Alquran) baru sampai pada juz 28 dari 30 juz kandungan Alquran. Mereka menunggu sampai pembacaan Alquran benar-benar tamat (khatam).
Sambil menunggu selesainya Semaan tersebut, Mendagri Rudini mengadakan pembicaraan empat mata dengan Gus Mik di ruang depan samping kiri rumah dinas Bupati. Belum jelas apa yang dibicarakan, tetapi yang pasti pembicaraan empat mata itu berlangsung sekitar satu jam. Selama Rudini dan Gus Mik berbicara, beberapa tokoh lainnya, termasuk Gubernur Jatim Soelarso, duduk di kursi-kursi di ruang tengah bagian barat. Di situ ada Bupati Gresik Djuhansah, Bupati Mojokerto Mahmud Ibnu Zain SH, dan mantan Sekwilda Gresik. Sedangkan Moch. Said duduk di kursi di ruang lobi tengah bersama Ketua DPD Golkar II Gresik H. Matahir, anggota Muspida Gresik, dan Sekretaris NU Jatim H. Sholeh Hayat.
Dalam sambutannya, Mendagri mengatakan bahwa semakin maju pembangunan, semakin banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan yang kini dihadapi antara lain berupa pemerataan hasil-hasil pembangunan, kemiskinan, dan masih adanya daerah kumuh. "Melalui Semaan Alquran ini, mari kita coba mencari jawaban cara mempercepat mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin," ujarnya. (mf/rit/ed)