Sejarah
Nahdlatul ulama (NU) didirikan ulama besar Indonesia Syeikh Akbar KH M Hasyim Asy'ari pada 16 Rajab 1344 H/ 31 Januari 1926. NU didirikan sebagai wadah atas kegelisahan beliau terhadap situasi yang terjadi di Indonesia pada saat itu. Untuk mencapai cita-cita terbentuknya organisasi Islam di Indonesia yang mampu mengimplementasikan hukum dan pengetahuan agama Islam yang berhaluan Ahlussunah wal Jamaah, terlebih dahulu Mbah Hasyim mendirikan madrasah diniyah dan pondok pesantren sebagai pusat kajian Islam sebelum mendirikan NU.
Cita-cita mulia Mbah Hasyim Asy’ari membangun pesantren tiada lain adalah bagaimana pondok pesantren berperan penuh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu tulisan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) cucu KH. Hasyim Asy’ari dalam buku Pesantren dan Pembaharuan menyebutkan bahwa ada tiga elemen dasar yang mampu membentuk pondok pesantren sebagai subkultur; (1) Pertama, pola kepemimpinan pondok pesantren yang mandiri, tidak terpengaruh oleh Negara. (2) Kedua, kitab-kitab rujukan umum yang selalu digunakan dari berbagai abad. (3) Ketiga, system nilai (value system) yang digunakan adalah bagian dari masyarakat luas.
Dari ketiga elemen tadi, dinyatakan bahwa pondok pesantren memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan masyarat Indonesia. Pesantren merupakan salah satu pilar utama penopang pendidikan di bumi nusantara. Catatan sejarah membuktikan, ribuan pesantren saat ini telah berdiri, tumbuh, dan berkembang, sehingga puluhan ribu bahkan ratusan ribu lebih orang Indonesia ikut merasakan pola pembelajaran pondok pesantren.
5
3
TPQ
Pondok Pesantren
Tempat yang luar biasa untuk belajar nilai-nilai luhur dan akhlakul karimah.
Anisa Fitri
★★★★★