Dihadiri 5.000 Samiin: Pengajian Pengganti Semaan Mantab
SEMAAN MANTAP JABODETABEK
Ditulis Kembali Oleh : Wylldy. F. S
10/26/20242 min read
Bojonegoro, JP.
Meskipun dinyatakan dibatalkan dan diganti dengan pengajian umum dan doa bersama, acara semaan Alquran tetap dilaksanakan mulai Selasa pagi kemarin di pendopo Kabupaten Bojonegoro. Acara ini dihadiri sekitar 5.000 samiin dan samiat, baik dari Bojonegoro maupun luar daerah seperti Trenggalek, Kediri, Tuban, Jombang, dan Lamongan.
Ketatnya pengamanan di pintu masuk kota ini ternyata harus dirasakan oleh Gus Faried (putra almarhum KH Achmad Shidiq, Red.), koordinator acara ini. Mungkin karena petugas belum kenal, Gus Faried yang naik sedan putih itu akhirnya harus memutar ke Kapas kemudian masuk kota lewat jalur utara. Acara semaan itu kemarin tetap berlangsung khusyuk, meskipun yang hadir tidak sebanyak yang direncanakan semula. Tempat yang disediakan panitia tampak masih bersisa. Ada juga beberapa samiin, usai jeda salat dhuha, mungkin karena keletihan, tampak tertidur.
Para penghafal Alquran yang jumlahnya 30 orang semua datang pada Selasa siang kemarin. Para hafidz ini datangnya tidak bersamaan, tetapi dua orang demi dua orang. "Mungkin biar tidak mencolok," kata seorang pengurus NU Bojonegoro.
Meskipun demikian, hingga siang kemarin Kiai Chamim Jazuli atau Gus Mik belum tampak datang. Beberapa samiin dan samiat kepada Jawa Pos menyatakan Gus Mik kemungkinan akan datang, meskipun belum ada kepastian. "Tadi katanya sehabis dhuhur, kemudian katanya habis Maghrib, ya kami tunggu saja. Kapan bisa ketemu kalau tidak sekarang," kata Abdullah, warga Kapas.
Kantor Pemda Bojonegoro sendiri tetap buka seperti biasa. Karyawan juga tetap ngantor dan menjalankan tugas rutinnya. Hanya saja, bagaimanapun suasana di situ lain dari biasanya. Misalnya saja, karena banyak samiin dan samiat sampai meluber ke pintu-pintu masuk kantor pemda yang masih baru itu, atau di bawah teras. Sementara itu, karyawan pemda sendiri agaknya juga membatasi keluar masuk kantor kalau tidak perlu.
Sesuai dengan pernyataan Kapolres Bojonegoro Letkol Binarto Senin kemarin, massa yang hadir memang tampak dibatasi. Sejak pagi buta, pintu-pintu masuk kota tampak dijaga petugas. Misalnya di pintu masuk timur, sekitar 10 truk yang mengangkut massa terpaksa harus parkir, sementara di depan kantor NU sekitar pukul 03.00.
Dari sejumlah itu, sekitar empat truk kemudian memutuskan untuk balik. Sementara itu, penumpang enam truk sisanya akhirnya turun dari kendaraan. Tampak beberapa karyawan Pemda Bojonegoro memandu mereka menuju pendopo dengan jalan kaki.
Beberapa samiin dan samiat yang datang lebih pagi, sekitar pukul 02.00, memang bisa dengan mulus masuk kota. Misalnya saja yang dari Trenggalek dengan menumpang bus Baruna, akhirnya turun di sisi selatan alun-alun. Demikian yang menumpang bus Margojoyo dan beberapa Colt berpelat hitam. (mm)